Pages

Labels

My Blog List

Followers

Minggu, 17 Juni 2012

On May


    Malam itu, ketika sedang bersama Novita, pikiranku terhenti saat menerima pesan dari Putra, bahwa salah satu teman sekelas kami di Akuntansi meninggal dunia, karena kecelakaan. Speechless, suasana café sudah tidak bisa mendukung kami untuk tertawa. 

Kematian, aku benci harus menuliskan tentang kamu. Tiba-tiba datang dan mengambil satu-persatu yang kukenal, yang kucintai. 

Dan Trizalpha Aprida, aku bahkan belum percaya bahwa telah menuliskan namanya.
Maaf kalau aku tidak pantas untuk bercerita tentang dia, karena ketidakmampuanku untuk menjadi teman terbaik dari setiap orang yang kukenal. Tapi aku memang merasa beruntung pernah mengenalnya, menjadi temannya selama 4 tahun ini.  Pribadi yang menyenangkan dan apa adanya. Surabaya – Palembang, Jogja – Palembang, Jakarta – Palembang. Samarinda – Palembang, Jawa – Palembang. Kami terpisah dengan teman dari kelas Artis kami. Bahkan disaat terakhirnya. Maaf Zalpha, kami tidak mampu untuk itu. Hanya doa yang bisa kami kirim untukmu. Mungkin sulit untuk membayangkan bahwa ketika kami sedang bersama nanti, dan kau tidak ada, tidak akan muncul kembali. 

   Setiap kali mendengar berita orang terdekat meninggal, kebodohanku selalu keluar. Bisakah aku bertanya padanya, bagaimana rasanya? Apa dia bisa menyaksikan seberapa banyak orang yang mengiringi kepergiannya, mendoakannya, merasa kehilangannya. Apa dia tersenyum atau menangis??? Bagaimana bila itu terjadi padaku. Apa yang bisa aku berikan untuk mereka yang ada di dunia, untuk orang tuaku, dan untukku sendiri di akhirat nanti. Yang terbaik adalah selalu membayangkan bahwa aku akan meninggal esok pagi, sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma selain untuk Allah. 

Dan Trizalpha Aprida, aku berusaha percaya ini adalah yang terbaik, dan Allah sangat sayang padamu. Allah menaungimu dalam kebaikan. Dan Jika kamu adalah jawabannya, semoga  ini menjadi peringatan bagi kami semua. Terimakasih, telah memberiku arti hidup yang tidak abadi, yang tidak terbaca oleh siapapun.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un



Bye, our beloved sista, beloved friend

0 comment:

Posting Komentar