Sudah
sebulanan saya tidak mengupdate blog. Saya masih hidup. Tapi memang banyak hal
yang terjadi kemarin. Lebaran, liburan di Jogja, keluarga, pacar, pernikahan
teman, dan hal2 membahagiakan lainnya.
Anatole
France bilang, Para pencinta yang benar2 mencintai tidak akan
pernah menuliskan semua kebahagiaan mereka.
Ya, mungkin saya sedang dalam posisi ternyaman dan tidak sempat menuliskan satu persatu kebahagiaan itu.
Sampai hari ini saya mendengar kabar bahwa Bapak dari seorang teman juga
sahabat yang saya kenal sejak TK, Galuh atau saya lebih sering memanggilnya dewik,
meninggal. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un..
Karena inilah saya keluar dari zona persembunyian. Saya selalu
terjatuh ketika mendengar berita kematian (lagi). Disini, tidak ada yang bisa
saya andalkan selain gagdet2 yang ada, sebagai teman. Sayur yang saya makan pun
bertambah asin karena saya menangis. Saya bingung tidak bisa berbuat apa2
selain berdoa. Kali kedua saya tidak bisa hadir disamping sahabat saya ketika
mereka (mungkin) membutuhkan dukungan saya. Saya merasa gagal.
Semakin dewasa, saya semakin mengerti arti kata meninggal. Sedihnya, kalau mereka yang berpulang adalah orang yang kita kenal. Nyesek...
Bapak Markus, buat saya beliau adalah sosok yang menyenangkan dan santai. Semoga amal perbuatan Bapaknya Dewik diterima Allah SWT, dan keluarga besar diberi ketabahan serta kekuatan. Saya senang dengan keluarganya Dewik. Keluarga mereka welcome sekali dengan saya. Keluarga kami saling mengenal dalam
pertemanan ini. Walau semakin lama kami semakin jarang bertemu karena hidup
yang berjalan. Ketika mendengar berita itu, saya berpikir bahwa, saya tidak
akan bisa bertemu dengan beliau lagi, atau bercengkerama. Rasanya pasti
berbeda. Saya jadi kangen pada hidup saya 10 tahun yang lalu.
Lalu bagaimana bila itu terjadi pada saya. Tiba-tiba saya jadi ingin
pulang, memeluk Bapak Ibu saya. Dan
tidak usah kemana-mana lagi.
0 comment:
Posting Komentar