Pages

Labels

My Blog List

Followers

Jumat, 20 Juli 2012

Salam :))


  Dua Tahun yang lalu, saya menikmati bulan Ramadhan di sebuah kampung, dengan teman-teman baru saya. Kuliah Kerja Nyata kami menyebutnya. Pengalaman itu sangat berkesan bagi saya dan menjadi bagian hidup yang tak terlupakan.

   Setahun yang lalu, saya melewati bulan Ramadhan di Kos Pinky Karangmalang bersama sahabat-sahabat saya yang hore. Selama hampir 2 minggu juga sempat saya habiskan di PTPN dan kamar kos kecil di tengah Kota Semarang sambil mengerjakan skripsi. Menyepi. 

   Tahun ini, bisa dipastikan saya menghabiskan bulan Ramadhan di Kota Surabaya. Mungkin cuma sisa beberapa hari saja saya bisa berpuasa di Jogja, di rumah. Suatu kegiatan yang selama beberapa tahun ini jarang saya lakukan bersama keluarga. Entah karena saya yang lebih sering tinggal dikos atau karena kesibukan saya sendiri. Tapi saya sadar kalau saya semakin menghilang dari kehidupan rumah maupun desa. Saya seakan-akan meninggalkan dan hanya menjadi tamu di desa saya sendiri. Bulan puasa ini, sesuatu yang saya rindukan, lebih dari sekedar euphoria kemeriahan orang-orang berjualan menu berbuka di lembah UGM, sudut-sudut Karangmalang, atau melihat kembang api dari lt. 3 Kos. Saya rindu menemani adek-adek takjilan dimasjid, atau membeli jajan buka puasa, badminton sama adek, bersih-bersih rumah sama Bapak saya, sementara Ibuk dengan rempongnya memasak dan mengantar makanan untuk simbah saya hingga lupa berbuka. Saya semakin jauh dari kebahagiaan yang sederhana itu.  Saya rindu bulan Ramadhan yang seperti itu.

      Jujur saya agak pesimis dengan Bulan Ramadhan kali ini, ada kekhawatiran bahwa saya tidak bisa melakukan ibadah sebaik atau harusnya lebih baik dari tahun lalu. Surabaya tidak seperti Jogja pastinya. Yah anggap saja ini sudah biasa bagi saya, hidup nomaden, jauh dari keluarga dan orang-orang yang bisa saling mendukung. Kali ini saya harus mengusahakan eksistensi keislaman saya by myself.  Kemarin otak saya masih abstrak membayangkan, How??? Saya tidak pernah merasa sesendiri ini. Tapi hari ini Allah memudahkan segalanya. Dan di sudut Kota Surabaya yang ruwet, saya bisa sholat tarawih ditengah alam terbuka. Menatap langit dan menikmati angin yang semilir. Alhamdulillah, saya bisa memulai Ramadhan ini dengan baik. InsyaAllah. Saya berharap saya bisa tetap menjaga hati saya untuk Ramadhan, untuk Allah. Semoga bulan ini saya tidak begitu dipusingkan dengan tumpukan pekerjaan dikantor, dan harus bisa mengurangi jatah nge-tweet sehingga saya bisa lebih punya banyak waktu untuk konsentrasi pada ibadah. Terimakasih untuk yang selalu menguatkan saya, dan membuat saya semakin mencintai Allah, semoga Allah mentakdirkan kebaikan untukmu.
Selamat berpuasa semua, maaf kalau saya punya salah dan mungkin pernah mengacau pada kalian semua. Semoga bulan ini membawa berkah bagi kita semua dan menjadi kekuatan saya untuk bisa lebih baik lagi nantinya. Untuk dunia dan akhirat.

4 komentar: