Pages

Labels

My Blog List

Followers

Kamis, 15 November 2012

Life goes ON and ON......


Horeeee, hari ini tepat setahun saya bekerja di Wahana Group. 

    Saya masih ingat begitu banyak keluhan yang saya tumpahkan di blog ini, juga pada teman, sahabat, maupun orang-orang kepo yang selalu nanya, gimana rasanya kerja. Setahun, tidak lantas membuat saya berubah menjadi seorang yang cakap di dunia kerja, atau di kehidupan sekalipun. I am Nothing. Yap setelah 23 tahun saya selalu hidup tanpa beban, hura2, egois tingkat dewi, saya tidak pernah memikirkan bahwa setelah lulus kuliah saya menjadi orang yang lebih pemikir. Karena ternyata, di depan sana, satu demi satu masalah mulai menampakkan diri, seakan-akan berkata, "Well Dora, kamu sudah menunaikan kewajibanmu di sekolah, dan ini saatnya kamu tau problem hidup yang sebenarnya. Sial!!"

      Tapi, ya udah sih……saya tidak ingin merayakan anniversary pekerjaan saya dengan mengingat hal2 yang buruk.  Semuanya masih dalam proses…PROses…dan PROSES. Saya  sih masih merancang-rancang apa yang bisa saya lakukan setelah ini. Hup Hup Semangat Dora!!!!

Jadi apa yaaa yang sudah saya peroleh setahun ini??

Ah yaa, saya bersyukur karena sudah bekerja sebelum saya wisuda. Meskipun agak ngambek juga karena nggak bisa “prepare and party” spt temen2 yang lain, karena waktu yang nggak mendukung. Tapi saya senang akhirnya saya bisa menyelesaikan tahap ini.

Soal kerjaan? 
Hmm kerja di Wahana menyenangkan. Direktur saya baik sekali, nggak pernah marah. Berasa ada pengganti Bapak disini. Teman2 kerja saya juga menyenangkan. Saya berusaha menjadi pribadi yang baik bagi semua orang. Awalnya saya paling muda di kantor ini. Tapi kemudian mulai bermunculan orang2 baru juga. Sekarang saya  punya 2 teman dekat dikantor, Airin dan Ce Sonya. Keduanya masih sebaya, mungkin karena itulah saya merasa klop. Bersama mereka, kerjaan jadi gak begitu membosankan. It’s fun.

Soal gaji?? 
Alhamdulillah saya selalu merasa cukup meski hidup saya alamaaak! Saya sih bukan shopaholic atau gimana2 ya, nggak gila uang nggak gila belanja. Tapi kadang saya merasa sebagai akuntan yang gagal karena tidak bisa mengatur keuangan saya dengan baik. Saya  selalu menghibur diri dengan berkata, be calm Dora, ini masih di awal kerja. Tenang, kamu masih belajar…….*ngelus dada

Oh ya, sekarang saya punya kendaraan dan STNK dengan nama saya sendiri. Bukan bermaksud sombong sih. Tapi agak bangga aja, karena saya beli pake uang saya sendiri. Sepupunya Jeje. Mio Fino Red Classic.Umm I called it Fije. How???  That’s sooo me. Nggak papalah meski dicicil, tapi paling nggak saya sudah invest untuk secuil masa depan saya kelak. Minggu kemarin, Fino datang dari Jogja. Kayak baru ketemu pacar setelah lama LDR, asing. Rasanya nggak rela motor itu dikirim ke Surabaya. Kenapa nggak di Jogja aja sih. Hidupku kan di Jogja bukan di Surabaya (ngamuk dalam hati). Tapi beberapa lama kemudian saya menangis sambil mengelus-elus motor itu. Yah bagaimanapun dia adalah hasil jerih payah saya beberapa waktu ini. Aaa saya sayang sama motor saya. Edisi lebay^^

   Selama setaun ini saya paling galau karena merasa nggak punya temen. Hei Surabaya ini kota besar di Indonesia. Masak iya nggak ada satu dua temen saya yang disini? Kata saya pada hidup. Saya yang biasanya selalu dikelilingi dengan teman, sahabat, maen keroyokan. Tiba2 nyepi aja gitu di Surabaya. Makanya begitu tau kalau Novi diterima kerja di Sutindo Surabaya, rasanya seneng banget. Biarpun cuma sebentar, tapi pasti kenangan2 kecil itu nggak akan terlupakan. Belanja, angkot, Ngopi. Kemudian Kiki, yang biasanya ngumpul cekikikan di kamar kos, eh ternyata kita bisa ketemu di Surabaya, meski cuma semalam. Ada lagi Novi TEP, Bela-belain nonton talkshownya SPBU di SMA 6 sama dia, belagak jadi kimcil. Terus Danar, dia sih kesini buat ketemu pacarnya. Tapi untung dia masih selalu baik. Masih inget sama saya setiap dia ke Surabaya. Awas aja kalo lupa hehee. Terakhir Sabtu kemarin dia datang lagi, bareng Dinar sama Danis, temen kuliah saya juga. Hmmm meski nggak deket2 banget sama mereka, tapi tetep aja begitu ketemu ramenya berasa. Satu lift sama Kevin Aprilio. Ketemu rombongannya Raffi Ahmad *kayaknya, Dinner di nasgor djan*** yang katanya terkenal itu, Museum Kapal Selam, Nonton film perjuangan ditinggal kabur, vierrania. 

Ah yang namanya temen itu emang seru kok. Apalagi tiap jalan mesti pake nyasar duluan. Feeling saya emang sering ngaco.

     Bapak, Ibuk, dan Adit  masih setia memantau saya dari jauh. Belakangan adek saya emang rese, nanya2 setiap ada cowok yang dateng kerumah. Dikira itu pacar saya. Mungkin dia merasa waktu saya untuknya sudah semakin berkurang. Saya paling sayang sama adek saya. Dulu mungkin kami musuh dalam selimut. Tapi lama2 dia sudah tumbuh dewasa dan saya cuma ingin jadi temannya, saya ingin dia lebih baik dari kakak2nya. Hmmm he loves LP too^^. Saya kangen sama mereka, saya berharap kelak bisa tinggal bersama mereka lagi. Ah saya jadi gampang terharu kalo inget mereka dan saya sekarang.

   Teman2 kuliah saya sudah ada yang nikah, sudah pada kerja, ada yang stay, ada yang pindah2 tempat kerja. Oh ya kemarin saya sempat nyoba Tes CPNS Kemenkeu. Tapi gagal. Yang saya tau beberapa teman2 saya dari UNY banyak yang lolos. Selamat ya. Eva sudah di Jakarta sekarang. Sial tambah cakep dia *efek dandan

    dan terakhir adalah pacar saya. Saya tidak pernah membayangkan bahwa semua akan sedetail ini saat hidup saya bersinggungan dengannya. Semuanya masih sama, seperti tahun-tahun sebelumnya. Seperti bertahun-tahun lalu. Saya masih bergetar saat tangan kami tidak sengaja bersentuhan atau saat dia menepuk kepala saya. Dia adalah hal yang bisa membuat saya menangis tanpa alasan dalam doa. Meskipun dia adalah orang yang seharusnya saya ikhlaskan hanya menjadi orang lain saat saya sadar bila mimpi saya patah suatu saat nanti. Mimpi yang sederhana, tidak peduli dengan siapa dia jatuh cinta sekarang atau dengan siapa masa depan kami kelak. Saya hanya tau bahwa pada akhirnya dia akan selalu ada untuk saya. Egois tingkat tinggi memang. Tapi Tuhan baik kok^^



Thanx God

Jumat, 09 November 2012

My beloved pinky

       Saya beruntung pernah merasakan hidup sebagai anak kos. Agak lebay sih, tapi karena itu saya merasa lengkap menjadi mahasiswa. Saya mulai kos di semester ketiga saya kuliah, alasannya karena jadwal kuliah dan kegiatan2 mahasiswa baru bener2 susah dikompromikan dan saya butuh tempat mangkal untuk istirahat. Saya sempat berpindah-pindah tempat kos sampe 3 kali. Terakhir saya tinggal di karangmalang A 43 B, namanya kos pinky.  Kalau denger namanya, saya merasa seakan2 sedang masuk ke dalam kumpulan geng cewek yang catchy imut gitu. Kos ini direkomendasikan oleh temen saya Riezka, dan selanjutnya saya sangat berterimakasih. Karena dia saya mendapatkan sahabat2 baru yang incredible sekali hehee. Kos saya terdiri dari 3 lantai. Ada 32 kamar kalau gak salah. Dan saya tinggal di lantai 1, di kamar pojok yang paling kecil. Tapi gak papalah. Yang penting nyaman. Rasanya semakin nyaman ketika saya mulai kenal dengan sebagian besar tetangga kamar saya.

Rizki, atau biasa dipanggil Kiki. Asli Kebumen, cuma ngapaknya nggak keliatan. Anaknya tomboy, nggak ada femininnya sama sekali, tapi dia sangat suka menolong, apalagi kalau urusan parkir motor. Kadang saya merasa beruntung ada orang yang lebih parah dari saya hehee. Dia cerdas menurut saya dan memang iya sih. Sekarang Kiki masih bertahan di Kos pinky meneruskan S2nya di TEP UGM. Saya yakin kamu akan jadi orang penting, Ki. Saya yakin kamu akan mendapatkan jodoh orang yang hebat juga. Semangatt!

Meyka. Pertama kali dateng ke kos ini, melihat dia, sedetik saya inget sama Sigi Wimala (khilaf). Dia adalah orang paling absurd diantara temen2 kos saya. Saya heran dengan kelakuannya yang kadang seaneh pemikirannya. Tapi saya salut juga dengan kemampuan Meyka mengambil keputusan2 hebat dalam hidupnya.  Dari psikologi ke tata busana, dan akhirnya berhenti disemuanya. Ahh enak banget hidupmu Mey. Sekarang dia tinggal di Pekalongan. Dengan sabar menunggu pacarnya, yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya. Aiihhh dia adalah wanita pertama. Yah saya akan menyebutnya wanita pertama diantara kami. 

Windi. Anak Banyumas. Ngapak juga.  Dia paling muda diantara kami. Masih semester 7 di Pend. Bahasa Sastra Indo UNY. Sering dipanggil anak bontot, tapi badannya bongsor. Iya emang nggak sopan kok. Kamar kosnya selalu jadi markas kami, karena disana ada TV, makanan, dan perawatan kecantikan hehee. Seru bisa berpremanisme sama dia, nggak tau siapa yang beruntung temenan sama siapa. Tapi semoga dia nggak menyesal berteman dengan mbak2 yang menyesatkan ini. Seneng sekali dikos masih ada Kiki sama Windi. Paling nggak kalau saya mau begaool sampe malem di Jogja, saya masih bisa nebeng nginep hehee.

Yuni. Moody girl. Nggak tau gimana ceritanya dia bisa dipanggil umak. Apa emang akunya yang lupa. Ah pokoknya dia adalah ibunya anak-anak. Cuma dia tuh yang pegang BB, yang paketnya selalu buat keroyokan. Dia juga salah satu pemasok K-pop di sela-sela santai saya. Meskipun umak-umak, tapi sama aja kelakuannya. Sama genitnya. Sejak lulus September lalu, dia kembali mengabdi di kampung halamannya Pekalongan. Mungkin dia lagi cari bapak buat kami. Let’s find it beb!

Nana. Ah saya lebih suka manggil dia nenek. Dulu jaman kita masih ngumpul bareng. Dia orang yang paling nyebelin. Yah karena Cuma dia yang punya pacar. Ngenes banget nggak sih perkumpulan saya ini. We’re single ladies and she’s NOT. Ketika menjelang isya, saya Kiki Meyka Yuni Eva dan Windi siap2 cari makan. Eh pacarnya udah nongkrong aja diteras depan. Minta ditimpuk. Untung putus. #Uppsss. Sekarang Nenek tinggal di Bogor, Tangerang dan sekitarnya. Yah dia beredar di waralaba terdekat hahaa. Sukses nek!! Nana itu good advicer saya bilang. Saya cocok sama dia. Everything is gonna be mad when we talk each other. Will you marry me Ne ^^

Eva. Saya harus bilang apa lagi tentang dia ya. Temen kampus, temen maen, temen kos lagi. Dia pasti tercinta-cinta sama saya, karena sudah merekomendasikan kos Pinky sama dia. Dia pasti tercinta-cinta sama saya karena saya baik, lucu, menyenangkan, unforgetable. Dia pasti tercinta-cinta sama saya karena  saya juga tercinta-cinta sama dia. Sayang kami beda usia. My partner in crime. Whatever, saya sepi kalau nggak ada dia. 

Saya cuma setahun tinggal dikos Pinky. Tapi dengan setahun itu saya telah melewati banyak fase-fase manis bersama mereka. Saya yang awalnya malu-malu kucing bergabung dengan mereka, menawarkan facebook saya untuk di add, akhirnya ikut melebur menjadi semakin gila. Nggak tau ya, mungkin bener kalau wanita itu sifatnya komunal. Suka berteman berkelompok. Dan dengan senang hati saya mengatakan mereka adalah genk baru saya lainnya. Mereka adalah keluarga baru saya. Bayangin aja cewek2 bertujuh bangun tidur aja udah numpuk di satu kamar nonton gossip, ngomongin cowok, kuliah, dosen, keluarga. Nyari makan, masak, ngomel2 soal parkir motor, hang out malem2, window shopping. Yah saya masih belum bisa lepas dari jiwa hura-hore pertemanan saya di usia saya yang seharusnya semakin dewasa ini. Hei tapi bukannya teman itu tidak mengenal masa ya hehee. 

  ……….Seseorang pernah berkata pada saya, “kamu terlalu berbagi cinta dengan teman-temanmu”

Kemudian saya bilang padanya. 

“Saya punya banyak cinta untuk dibagi. Untuk orang tua saya, untuk teman-teman saya, dan untuk kamu. Semuanya utuh. Hanya kadarnya saja berbeda. “

 Saya yakin dengan kata-kata saya sendiri. Bahwa tidak ada cinta yang perlu dibandingkan. Semuanya memberi dan tulus. Saya cinta pada Allah karena Dia adalah Tuhan saya, segalanya. Saya cinta orang tua saya karena mereka adalah orang tua saya. Saya cinta teman-teman saya karena mereka adalah teman-teman saya..Get the point Baby ^^