Pages

Labels

My Blog List

Followers

Selasa, 12 April 2011

pieces of my life

Mereka, yang kupanggil  Dinar, Hendri, Yayak, Ayuk, Wiro, Novi, Ririt, Fitri, Arif

Aku ingat ketika pertama bertemu dengan mereka, satu hal yang aku pikirkan adalah, g ada yang cakep ^_^  
Well, Aku akan tinggal bersama mereka, orang-orang asing. Kecuali Dinar yang memang sudah kukenal lebih dulu
Aku ingat ketika pertama kami datang ke dusun tersebut, yap daerah ini benar-benar asing . Kami tidak tahu harus memulai darimana
Aku ingat hari pertama kami tinggal disana, mulai memasukkan barang-barang, berbenah, dan menata calon rumah kami selama 2 bulan kedepan. Menyikat kamar mandi, memindah lemari, menyapu,  mengepel, menggelar kasur. Sama-sama ^_^
Aku ingat dengan lagu Justin Bieber yang selalu membangunkan aku setiap jam 5pagi, dan ternyata mendapat protes dari mereka semua.Ouooooo…..
Aku masih ingat dengan kata-kata Ririt pada Dinar, Aaaaaah ‘Dinar’  kiii, dengan nadanya yang hmmmmm…
Aku masih ingat dengan ritual kami yang selalu mengitari pohon melinjo sebelum kami  pergi.
Aku ingat membuat marah Ririt karena aku meminjam cardigannya terlalu lama, dan dia mengabaikanku hingga aku menangis diruang tv, dan baru aku tahu keesokan harinya kalau ternyata dia hanya bercanda :P  . Yah aku memang paling benci dimusuhin sama temen sendiri.
Aku ingat dengan Ya sudahlah, With me, Hari bersamanya (atau D’massiv?) yang menjadi Soundtrack Of the Moment kami setiap hari
Aku masih ingat setiap saat kami pergi bersama, maka otomatis aku akan mendapatkan Ayuk dan Ayuk akan mendapatkan aku. Karena semua sudah punya pasangan masing-masing heheee
Aku ingat dengan eks yang tergila-gila dengan Jojo Levesque dan Taylor Swift *_*
Aku masih ingat saat sebagian dari kami sering berkunjung ke pom bensin terdekat untuk mandi, atau pup.
Aku ingat dan berterimakasih, berkat ini aku tahu yang namanya Mulia Toserba yang selanjutnya jadi penting bagi kami.
Aku ingat dengan wc cinta yang dengan susah payah dibuat oleh para cowok agar kami para cewek tidak ke pom bensin lagi.
Aku masih ingat terkadang merasa aneh dengan hubungan Wiro dan Fitri yang ihiiiir hingga menimbulkan isu yang hot diluar sana, diantara isu-isu lain.
Aku masih ingat dengan Fitri yang tergila-gila dengan SID, tapi selalu aq cekoki dengan lagu-lagu barat. Hingga akhirnya dia menyukai Your call-nya  Secondhand Serenade, Untitled-nya Simple plan, Pieces-nya Sum 41 (baca Sum Empat Satu hahahah), dan When you’re gone-nya Avril. Alhamdulillah….
Aku masih ingat dengan musik yang tiba-tiba aku dengar saat terbangun di malam hari. Rupanya Ebiet G. Ade, Iwan Fals dan para sinden sedang bernyanyi untukWiro.
Aku masih ingat dengan GAA yang diciptakan oleh Ayuk dan Eks. Dengan anggota ya sementara  mereka
Aku masih ingat dengan Dinar yang menyukai Cococino, sedangkan aku, Ayuk dan Yayak  lebih menyukai Carrebian, eks yang suka kecap?
Aku nggak akan lupa ketika tanpa sengaja Eks mengunci bensinku, hingga aq harus menuntunnya ke bengkel  dan pulang jalan kaki.poor me :(
Aku ingat spot-spot di Paseban, Gabusan, Adipura (sambil diawasi oleh Pak polisi ^_^),  jembatan, sawah, masjid, pantai
Aku ingat saat-saat kami maskeran bersama
Aku ingat setiap melewati warung bakso dimana kita sering makan disana.
Aku akan tertawa mendengar kata ‘salty egg’ lagi lagi dan lagi
Aku masih ingat dengan muka-muka mereka ketika membuka menu hari ini. Ceria, kecewa, full of comment.
Aku ingat saat jalan-jalan ke Amplas bersama Dinar, Yayak dan yang lain, dengan kejadian memalukan bersama Po si teletubbies merah yang sok jual mahal itu.
Aku masih ingat menertawakan Dinar ketika dia terjebak dikamar cewek yang pengap selama beberapa saat karena mamanya Ayuk di ruang tv.
Aku masih ingat setiap kami melewati kuburan belakang rumah yang katanya angker tersebut, maka aku akan memegang erat salah satu dari mereka sambil  menutup mata.
 Aku nggak akan pernah lupa kalau malam tiba, dan aku ingin kekamar mandi, aku akan memanggil Dinar dan menyuruhnya menunggu di pintu sampai aku selesai, dan kadang bingung kalau dia pulang ^_^
Aku masih ingat ketika tarawih aku dan Hendri berlari-lari menuju masjid melewati TK yang konon berhantu  dan pulang memutar jalan berbeda.
Aku masih ingat dengan mereka yang katanya tertular penyakit hobi nabrakku.
Aku masih mempraktekkan pelajaran menyapu  yang diajarkan Dinar padaku hampir disetiap pagi dan sore ketika kami menyapu halaman.
Aku masih ingat ketika aku sering bawel, sok sibuk menghadapi **** yang gak kunjung  selesai. Maaf ya teman-teman
Aku masih ingat ketika kami jalan-jalan ke pasar malam, membeli gelas yang sama tapi berbeda, makan es krim, maen ayunan
Aku masih ingat ketika kami sering keluar malam, dan mengajak seorang pemudi hingga kami dimaki-maki bapaknya
Aku masih ingat berargumen sms dengan Wiro mempermasalahkan dia yang lama-lama menjadi acuh terhadap kami, mengatakan apa yang selama ini aku rasakan. Lega meski sedikit sungkan. Maaf Bos ^_^
Aku akan selalu ingat ketika aku memukul bahu Dinar sambil menangis karena kami dibicarakan tidak enak diluar sana.
Aku masih ingat ketika kami beranjak tidur dikamar cewek, ngrumpi, tertawa dalam kondisi lampu mati. Tiba-tiba ada sosok pocongan jadi-jadian dari atas yang ternyata adalah kerjaan Yayak. Bela-belain make jumper si Eks, tiang bendera, kursi dan apalah. Aku sudah tidak bisa membedakan menangis dan tertawa
Aku masih ingat kamar kosong yang jadi gudangnya Hendri dan Fitri. Berantakan
Aku akan selalu ingat, menaruh handphoneku di jumper Yayak bila kami berboncengan.
Aku masih ingat kata-kata Eks yang bilang harus merubah sifat kekanak-kanakanku. Terimakasih. Sedang dijalankan...
Aku masih ingat dengan ‘curhat.com’ dan cerita-cerita yang terjadi antar tembok itu.
Aku masih ingat dengan Wiro yang meminjam eyeliner Novi, dan lama-lama dia membeli sendiri
Aku masih ingat dengan kata-kata Dinar, “omahmu seko lemah yo” setiap ada yang masuk keruang tivi dengan memakai sandal. Pasti karena dia habis nyapu.
Aku masih ingat ketika eks ketakutan karena  mo "dibunuh" seorang anak kecil hahahaa
Aku masih ingat dengan kata-kata anu, pertamax gan, eh sopo jenengmu, belakang rumah pak camat, Orson
Aku masih ingat merasa was-was setiap diantara kami ingin menyalakan dispenser, maaf aku lupa berapa kali kami harus benerin
Aku masih ingat kalau malam tiba, Yayak akan tidur didepan tivi demi mendapat sinyal Tri-nya dan menghindari berdesak-desakan dengan cowok-cowok, dan ketika aku bangun esoknya, aku akan meminjamkan selimutku padanya.
Aku ingat kalau mencuci piring paling seru adalah bersama Yayak dan Dinar. Berisik dan basah hahahaa
Aku akan selalu ingat ketika mereka datang pagi-pagi kerumahku mencari makan, mencuci motor, mencegat tukang bakwan, tidur,  saat giliranku istirahat dirumah. Damn!!
Aku ingat dengan sombongnya kami sering berkata, kami juga ngegenk! Tapi ber-10, ketika kami sering dengar cerita tentang teman-teman diluar sana yang tidak akur dengan kelompoknya.
Aku masih ingat sekali dengan Dinar, Yayak, dan Hendri disaat-saat terakhir kami tinggal dirumah itu. Dimana kau ada, disitu kami ada.
Aku masih ingat karena hingga saat ini kami masih dalam satu kampus yang sama dan kadang bertemu dengan tidak sengaja.
Aku masih ingat karena hampir setiap akhir pekan aku melewati jalan itu, Dusun itu……
Semoga saja tidak ada yang namanya ‘teman kontrak’ karena ingatan itu sudah lekat di aku. Jika ada yang terlupa mungkin suatu saat akan ada yang mengingatkanku
Terimakasih kepada orang-orang yang memberiku A- untuk pekerjaanku, terimakasih kepada Allah yang memberiku pengalaman A++ dan teman-teman yang kusebutkan diatas dalam kehidupanku





Rabu, 06 April 2011

efek skripsi

buat kalian yang lagi ngerjain skripsi, aq mau share ini sama kalian, penting banget.
Jadi kemarin malem, aq berasa pusing, gelisah g jelas gitu. dan pas tidur dadaku tiba2 nyeri banget, mpe nangis ngrasainnya. Dan berlanjut mpe keesokan harinya, sempet update status jg sih di fb hehee, dan akhirnya temen kampusku si Rendy tau dan nganterin aku kedokter, hmm susah jg nyari dokter dikota, aku sendiri gak pernah ngrasain jadi anak sakit dikos, paling cuma flu berat. Akhirnya kita nemu apotek yang dokternya on call, well setelah dipriksa macem2, wuu badanku bisa semutan semua, dokternya sempet bilang,
"kalo seusia kamu, g mungkin kena penyakit jantung, saya belum bisa mastiin mbak sakit apa, mending habis ni mbak langsung rekam jantung aja, ga mahal kok, mau di RS mana biasanya???sementara belum saya kasih resep dulu."

"Umm administrasinya gmn dok??"

"cukup g usah"

(well, oke dok, dada saya nyeri dan saya g dkasih obat, terimakasih^^)
Habis itu aku sama Rendy meluncur ke Rumah Sakit bethesda, eh ditengah jalan ditelpon sama apotek tadi, "mbak maaf tadi sdh bayar jasa dokternya belum ya?"

"Lho mbak, tadi kata dokternya g usah pake administrasi"

"Gak dikasih resep juga?"

"gak, mbak."

"Oh, gitu ya udah maaf ya mbak terimakasih"

"sama-sama"

tuing-tuing....???????

Sampe di rumah sakit, kita diribetin sama yang namanya sistem, mo piksa aj make ngisi blanko kek mo buat ktp, gmn mereka yang sakit parah ya hmmmmm. Sempet bingung juga karena belum pernah kesini buat periksa, Waktu masuk ke klinik umumnya, aku sempet bingung, ni ruang priksa apaan, kok ada nenek2 duduk, ada orang tidur, sempit gitu. Eh ternyata si nenek tadi tuh dokternya hehehee. Setelah didiagnosa macem2, neneknya bilang,
"mbak sering telat mens?"

"Sempet kemarin dok, tp kadang ga merhatiin>"

"lho yaa harus diperhatikan, telat makan juga ya?"

"iya dok."

"Mbaknya punya masalah."

"haa gak dok, lagi skripsi."

"woo lha ya itu, skripsi tu makan ati."

!@#$%^&*()_+)(*&^%$#@!@#$%^

terjawab sudah penyakitku, kata dokter dan perawatnya, berkaitan dengan ulu hati, asam lambung, maag, dan kata si Rendy penyakit depresi gara2 pak Iwan heee. Sempet searching di google sama, dan ciri2nya emang sama dengan yang aku rasain. 

aku nemu di http://www.membuatblog.web.id/2010/10/mengobati-asam-lambung.html
GAYA hidup dan pola makan kembali terbukti memengaruhi kesehatan lebih baik mencegah daripada mengobati asam lambung . Kehidupan dengan stres tinggi dan makan makanan berlemak diyakini sebagai pemicu penyakit refluks gastroesofageal (GERD).Penyakit dengan gejala rasa nyeri dan panas di dada dan asam lambung naik ke kerongkongan ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa menimbulkan gangguan suara serak, batuk kronis, sesak napas, bahkan kanker kerongkongan. Gangguan ini bisa diatasi dengan obat- obatan yang tersedia pasaran. Jenis dan dosisnya dibakukan dalam Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal yang disusun Kelompok Studi GERD Indonesia.
Penyakit refluks gastroesofageal menurut definisi dalam konsensus nasional adalah kelainan yang menyebabkan cairan lambung mengalami refluks (mengalir balik) ke kerongkongan dan menimbulkan gejala khas berupa rasa terbakar di dada, kadang-kadang disertai rasa nyeri serta gejala lain seperti rasa asam dan pahit di lidah, nyeri ulu hati, perut kembung, sering bersendawa, serta kesulitan menelan. Menurut dr Ari Fahrial Syam SpPD MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) pada jumpa pers simposium penatalaksanaan terkini penyakit dalam, Sabtu (4/12), semula gangguan ini dikelompokkan sebagai gangguan pada lambung. Namun dalam perkembangannya, GERD menjadi penyakit tersendiri, yaitu gangguan pada kerongkongan dengan kriteria, pemeriksaan, dan pengobatan tersendiri.
“Makanan berlemak seperti keju atau cokelat serta faktor stres menyebabkan produksi asam dan gas berlebihan dalam lambung. Makanan berlemak juga memperlemah klep kerongkongan. Akibatnya asam dan gas naik ke kerongkongan. Hal ini akan menimbulkan luka di kerongkongan,” paparnya.
Kalau terus berlangsung, hal ini akan mengganggu organ lain seperti gangguan pita suara, gatal di tenggorokan, asam yang ke paru akan menimbulkan gejala sesak napas seperti asma. Pada kerongkongan akan terjadi penyempitan, radang dan perubahan dinding kerongkongan, mula-mula berupa polip dan bisa berkembang menjadi kanker.
PREVALENSI GERD dan komplikasinya di Asia termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat. Prevalensi di Barat berkisar 10-20 persen, sedangkan di Asia 3-5 persen, dengan pengecualian di Jepang 13-15 persen dan Taiwan 15 persen.
Penelitian tahun 1998 di FKUI/RSCM pada pasien dengan gejala dispepsia yang mendapat pemeriksaan endoskopi ditemukan kasus GERD berupa radang kerongkongan sebanyak 22,8 persen. Penelitian lain di FKUI/RSCM melaporkan dari 1.718 pasien yang menjalani pemeriksaan dengan teropong saluran cerna bagian atas dengan indikasi dispepsia selama lima tahun (1997-2002) menunjukkan peningkatan prevalensi radang kerongkongan dari 5,7 persen pada tahun 1997 menjadi 25,18 persen pada tahun 2002. Gejala GERD sering tumpang tindih dengan gejala dispepsia (gangguan pencernaan akibat tingginya asam lambung). Sering juga disangka gangguan jantung karena penderita merasa nyeri, sesak, dan panas di bagian dada sehingga ada pelbagai pemeriksaan untuk mencari kelainan pada jantung.OBAT golongan antasida memang bisa menghilangkan gejala, tetapi tidak menghentikan proses yang terjadi. Karenanya, demikian Ari, diperlukan obat antiasam yang lebih kuat berupa penghambat pompa proton (proton pump inhibitor/PPI) seperti omeprazol, esomeprazol, pantoprazol, lansoprazol.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pompa proton pada dinding sel parietal-yaitu sel yang memproduksi asam- sehingga terjadi penurunan produksi dan pengeluaran asam lambung. “Keasaman lambung dipertahankan pada pH 4-6 untuk memberi kesempatan tubuh memperbaiki kerusakan yang terjadi,” jelasnya.
Sebenarnya asam berfungsi membantu pencernaan dan membunuh kuman. Namun, produksi asam yang berlebihan akan merusak dinding lambung dan kerongkongan seperti pada kasus GERD. Upaya menurunkan tingkat keasaman sampai pH 4-6 sejauh ini tidak membahayakan kesehatan.
Dalam konsensus nasional disebutkan, jika pasien yang mendapat PPI dosis ganda selama satu minggu kondisinya membaik, pengobatan harus diteruskan sampai delapan minggu agar sembuh total.
Untuk radang kerongkongan sedang dan berat perlu dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan (bisa sampai enam bulan).Menurut Ari, konsensus nasional didasarkan pada konsensus yang disusun pelbagai pusat penelitian di dunia, studi kasus di Indonesia, dan pengalaman empiris para pakar/praktisi medis yang menyusun konsensus ini. Konsensus diharapkan menjadi pedoman para dokter dalam penatalaksanaan GERD sehingga tercapai hasil pengobatan yang optimal.Namun, pengobatan tak akan banyak berarti jika gaya hidup dan pola makan tak diubah. Karena kedua hal itu yang sebenarnya menjadi kunci kesehatan kita.

Sekarang udah agak mendingan sih, tapi masih nyeri aja dadanya, harus keperpus hari ini hehee. wish me luck aja ya, biar g stress mikirin skripsi. Take care of myself and you.



xoxo

Sabtu, 02 April 2011

Konsep the One

Alhamdulilah, hari ini ibu saya dapat job lagi buat ngrias pengantin, dirumah temen saya, yang kebetulan masih 1 kampung, hmm sibuk lagi deh, nyiapin semua perlengkapannya, seperti biasa. Mungkin ini emang udah jadi tempat belajar kerja buat saya, dan lama-lama saya jadi makin suka dengan pekerjaan ini, justru menganggapnya sebagai hobi. Merancang baju mana yang mau dipakai si pengantin dan keluarga, pager ayu bagus, bunga rampai, make up dsb. Saya semakin sadar saya gak bisa lepas dari kata pernikahan.
Sekarang setiap menghadapi pernikahan siapapun, dan setiap ada di event pernikahan, saya selalu bertanya2, bagaimana seorang wanita bisa percaya kalau lelaki yang ada disampingnya adalah the One yang diharapkan mampu membawa dirinya dalam kebaikan, membawanya ke surga-Nya. Apakah itu karena cinta yang memang kadang bisa membuat segala sesuatu tampak sempurna, atau karena keajaiban Tuhan yang kita sendiri gak pernah sadari??hmm mungkin kita harus mencobanya kelak. well, saya tadi sempet terharu ngliat kehebohan temen saya ketika bersama temen2nya, reuni dadakan, dan poto bersama. Saya jadi mikir, besok kalau saya menikah, siapa saja yang bisa dateng,....ahh khayalan tingkat tinggi (padahal tiap nyiapin baju pengantin, yang saya pikirkan adalah kebaya buat wisuda#artinya skripsinya harus selesai cuyyy!!!)

xoxo