Kayaknya bulan ini jadi bulan sensitif bagi kita, antara TAS sama ujian.
beberapa minggu kemarin aq disibukkan dengan pengajuan judul yang jujur, udah bikin aq desperate.
Gimana nggak, aq dapet verivikator TAS yang kata byk orang perferksionis banget.
Dan akhirnya aq merasakan sendiri, gimana perjuangan mereka2 yang pernah ditolak.
Buat aq sendiri mungkin lebih milih ditolak cintanya daripada ditolak judul skripsinya.
Nggak seperti temenku, yang bisa nangis berhari-hari bahkan dikelas,
ketika relationshipnya harus putus setelah 6 tahun lebih.
Adalagi temenku kos yang kemarin baru aja tau kalo nilai salah satu matkulnya ada yang C.
padahal dia optimis banget bisa dapet A. Desperate. Dia sama kayak aku, semester 7.
Berharap ini adalah kuliah terakhir tanpa ada nilai jelek yang mengharuskan kita untuk ngulang.
Hubungan ketiganya??tentu saja teman, siapalagi yang ada disamping kita pada saat mendesak seperti itu.
Ada banyak cara yang dilakukan orang buat memberi spirit sama kita, tapi aq sendiri,
gak bakal mempan diberi ocehan kata2 dari mereka, karena mereka juga manusia biasa.Bukan utusan Tuhan.
Aq yakin mereka juga akan desperate kalau mereka mengalami kejadian seperti aq atau kasus temenku. Cuma disitulah simbiosis mutualismenya.
Mungkin sepatah kata seperti, "aku tau kenapa matamu bengkak" sambil tersenyum lebih menguatkan aku daripada kata-kata Ayo Dora semangat, sabar,!!!???
karena aku lebih tau kata-kata apa yang bisa aku katakan untuk membangkitkanku sendiri.
Terkadang kita cuma butuh alasan untuk menangis, untuk mengungkapkan kekecewaan kita.
Dan nggak ada yang salah dengan hal seperti itu. Just need a shoulder to cry on or maybe loneliness
Oke met ujian, and met skripsi buat semua.
Oh ya, selamat deh buat Rika yang udah kerja di RSCM, Dewi sama Amri yang ketrima PNS, Riezka yang habis pendadaran, Tompel yang jadi Polisi. Who's next? I hope it's me.Btw, judul dah dtrima nih. Dah dapet pembimbing sama narasumber juga. tapi kok masih setengah hati ya. Doakan saya
0 comment:
Posting Komentar