Pages

Labels

My Blog List

Followers

Sabtu, 31 Maret 2012

Apel dan Aku

Kalian pasti pernah denger kisah ini. Kisah tentang tentang Pohon apel dan seorang anak lelaki. 
    Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. 
     Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.” Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
     Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. 
   Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?” “Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak lelaki itu. “Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. “Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
     Pohon apel, diibaratkan sebagai orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.(lukisanawan.wordpress.com)

     Ini adalah kisah yang dari dulu selalu kuingat sekaligus jadi tamparan buatku. Aku takut kalau aku adalah salah satu dari anak-anak pohon apel lainnya. Tampar aku dengan kisah ini kalau aku terus tenggelam dalam kesenangan memikirkan diri sendiri dan terpuruk mengejar ambisi. Agar aku selalu ingat orang tuaku, agar aku bisa membuat mereka bahagia, agar aku tidak merepotkan mereka lagi, agar aku bisa menjaga mereka dengan kemandirian yang ingin kubangun, agar aku bisa sedikit demi sedikit membalas semua yang mereka beri padaku, agar kisah ini tidak benar-benar terjadi padaku. Sebelum aku beranjak tua, sebelum aku sibuk dengan hidupku sendiri, sebelum aku punya pasangan, sebelum aku pergi lebih jauh lagi, sebelum aku menyesal karena hidupku tidak kumanfaatkan dengan baik bersama mereka. Kisah ini adalah motivatorku untuk terus move on. Kamu???


Jumat, 16 Maret 2012

God, love happen!!

aku menertawakan takdir
Aku menertawakan diriku yang tergila-gila padamu lagi
Dan aku benci melakukan ini

Aku mendadak menjadi orang gak jelas yang ingin memukul orang, menjambak rambutnya, dan berteriak waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..............
Aku menjadi linglung dan pendiam, dan mondar-mandir di menit berikutnya
Dan aku juga gak tau kenapa begini

Aku jadi senang menunggu malam hari
Memikirkanmu diam-diam dan mencoba menuliskanmu dalam blogku tapi tidak bisa
Karena semua kata-kata yang aku tau belum bisa menerjemahkan apa itu

Aku menjadi orang yang mengagungkan cinta buta
Aku menjadi orang yang kembali pada konsep cinta monyet, menyukai orang bukan karena imannya, bukan karena rupanya, tapi karena keberadaanmu,
dan aku tidak ingin dimentahkan oleh siapapun, 

Dan tidak ada yang mampu menawarnya

Aku takut sendirian
Karena sendiri membuatku leluasa memikirkanmu, bermimpi, dan patah hati
Tapi aku suka

Aku tidak pernah bosan bersamamu, setiap hari melihatmu, 
Mengingat bahwa kau adalah sosok yang selalu menjadi obsesiku, bukan dia atau siapa seperti yang mereka tau
Dan aku mendadak mual kalau perasaan itu menyublim menjadi suka, yang membuatku gila dalam beberapa waktu

Aku suka karena kamu sangat baik memperlakukanku sebagai seorang teman wanita, bukan teman kencan
Dan aku semakin tau kalau kamu benar-benar teman yang baik dan setia kawan
Aku sangat suka menyebutmu sahabat

Aku percaya kalau Tuhan memang tidak membagikan sisi kebaikan manusia secara merata yang kalaupun aku tau keburukanmu, aku suka itu dan aku terima. 
Aku ingin selalu menjadi teman yang baik untukmu

Aku benci kenapa kau bisa dengan mudahnya meredup, dan menyala kembali setiap kita bersama dalam waktu yang cukup lama. Aku suka bersamamu
Karena denganmu, ada banyak perhatian dan hal kecil namun bodoh yang kau lakukan padaku dan itu saja sudah cukup membuatku jatuh hati padamu

Aku merasa bodoh berhadapan denganmu, semua perhatian yang kuberikan, pertolongan yang aku tawarkan kadang begitu ganjil
karena semua yang aku lakukan adalah demi kamu, hanya untuk mendapat tanggapan darimu


Aku jadi suka membuka jejaring sosialku hanya untuk menunggu kamu online, mengomentari statusmu atau hanya untuk sekedar menentramkan diriku dan perasaan yang dulu ada itu semakin tak terbantahkan lagi

Aku rindu di semua tempat aku pernah bersamamu
Karena aku tidak ingin ingatan itu hilang dariku, sangat ingin kembali kesana bersamamu

Tuhan, aku berdoa agar aku bisa jatuh cinta, meski aku sangat takut melakukannya
Dan aku benar-benar jatuh cinta, hanya "bisa" jatuh cinta
Pada dia, yang aku juga tidak tau karena apa
Pada dia, yang aku juga tidak tau kenapa dia (lagi)

Keterbukaan ini, akan mengacaukan atau lebih baik sebenarnya?

Keterbukaan yang mengalir karena obrolan di dunia maya:

Menyelesaikan kuliah, mengumpulkan uang, baru memikirkan wanita. 12 jam aku semakin bangga pada sosokmu. Itulah kebodohanku.
Aku merasa semua yang ada dikamu adalah kebaikan
Kuulangi terus kata-kata itu sampai aku sadar, bahwa ketidaksengajaan ini adalah alurmu Tuhan

Kau membuatku jatuh cinta dan kau yang memutuskannya
kau memutuskannya dengan kedewasaan yang tidak akan pernah bisa aku tau kenapa aku bisa menerimanya,
dengan cara  yang tidak aku sadari, dan tanpa disadarinya juga. just the way it is




                          kali ini, aku tidak merasakan ada jarak antara patah hati dan jatuh cinta









Minggu, 11 Maret 2012

Perempuan

 Perempuan adalah ketika kamu bertemu dengannya kamu akan berkata, Well she's nice person.  
I got it!!



.......................I'm gonna mad with her, but it's okey. It's FUN


dan saat-saat bersamanya selalu menjadi lebih berwarna


       
kami bisa menjadi sosok yang sangat narsis dan childish kapan saja......

Perempuan yang bisa menjadi penuntunmu meraih mimpi dan bebas menentukan pilhannya







       Sosok yang tidak pernah membosankan dari masa ke masa




Sosok yang selalu mencari jati diri dan berusaha dewasa. Whatever, mereka adalah unik


Sosok yang bisa berekspresi dimana saja





Sosok yang selalu berbahagia dengan kebahagiaanmu









Sosok yang ceria namun bisa menjadi sangat galau di satu kesempatan



tapi kami akan siap menghadapi masa depan, dengan segala bekal yang kami miliki


Ketika kami berusaha terlihat kuat dan mandiri, bukan berarti kami ambisius dan ingin lebih hebat dari para lelaki. Sebagian hati kecilku berpikir bahwa ada saat dimana kami tidak ingin tergantung pada lelaki. Dan sebagian lainnya bekata, agar ketika mereka melihat kami, mereka berpikir bahwa perempuan ini adalah sosok yang kuat dan mandiri, "aku harus lebih baik dari dia, supaya aku bisa menjaganya agar tetap berpijak di bumi."
Karena bagaimanapun perempuan akan tetap membutuhkan bahu lelaki sebagai tempat ternyaman untuk menumpahkan segalanya.
 Aku gak sabar menunggu saat-saat dimana kami para perempuan yang dodol, hedonis, hura2, gila, galau, cengeng, dan berisik akan berkumpul lagi di masa depan dan berbicara tentang banyak hal. Untuk siapapun yang ada disini, kalian adalah perempuan-perempuan yang selalu hebat dimataku. Terimakasih sudah mau berbagi hidup denganku

Kamis, 01 Maret 2012

short message



maybe I'm not the right person who can decide "yes" or "not"; "right" or "wrong" in one condition
but I exactly know the meaning of comfort
I don't have to tell "why and what the reason is"

Kepada : orang dewasa

Mereka yang mengaku orang dewasa
Mereka tahu tapi mengabaikan
aku punya dunia dan aku akan baik-baik saja

Mereka yang mengaku orang dewasa
Mereka tahu tapi tidak mau tahu
Aku bukan masalahnya dan aku bukan masa depan yang tertunda

Mereka yang mengaku orang dewasa
Mereka tahu tapi bisu
Aku benci menuliskan kesedihan

Mereka yang mengaku orang dewasa
Mereka tahu tapi tidak tahu


Aku tidak ingin disini
Aku tidak ingin disana
Aku ingin disurga saja
Membuang sedihku ke dunia

Atau harus kuberikan seribu cermin untuk berkaca???